Macam dan Jenis

Songket Lepus
Lepus kurang lebih artinya menutupi; Songket yang benang emasnya hampir menutupi seluruh bagian kain. Sesuai motifnya, jenis Songket Lepus ini pun dikenal dengan berbagai macam nama: Lepus Lintang, yang memiliki motif bergambar bintang, Songket Lepus Berantai, Songket Ulir, dan lain-lain.

Songket Tawur
Tawur kurang lebih artinya bertaburan atau menyebar. Songket Tawur ini memiliki motif yang tidak menutupi seluruh permukaan kain tetapi berkelompok dan menyebar. Benang pakan pembentuk motifnya juga tidak disisipkan dari pinggir ke pinggir kain. Yang termasuk ke dalam jenis Songket Tawur yaitu songket tawur lintang, songket tawur nampan perak, songket tawur tampak manggis, dan lain-lain.
Songket Tretes
Pada kain Songket jenis Tretes ini umumnya tidak dijumpai pola atau motif pada bagian tengah kain. Misalnya motif-motif yang terdapat dalam Songket Tretes Mender yang hanya terdapat pada kedua ujung pangkalnya dan pada pinggir-pinggir kain, bagian tengah dibiarkan polos tanpa motif.

Songket Bungo Pacik
Pada kain songket jenis Bungo Pacik, sebagian besar dari motifnya dibuat dari benang kapas putih, sehingga benang emasnya tidak banyak terlihat dan hanya mengisi sebagian motif selingan.



Songket Limar
Songket Limar atau kain limar berbeda dengan pengerjaan songket lainnya. Songket ini ditenun dengan corak ikat pakan. Motifnya berasal dari  jalinan benang pakan (benang lungsi) yang diikat dan dicelup pewarna pada bagian-bagian yang diinginkan sebelum ditenun. Kain Limar ini biasanya digunakan untuk kain sarung laki-laki atau perempuan yang disebut sebagai sewet. Biasanya motif dari kain limar dikombinasikan dengan corak songket untuk digunakan wanita. Corak Kain limar pada bagian badan kain dan corak songket diletakan pada kepala kain.
Songket Kombinasi
Songket Kombinasi, sesuai namanya merupakan perpaduan dari jenis-jenis songket lainnya, misalnya Songket Bungo Cina yang merupakan gabungan jenis motif songket Bungo Pacik dengan jenis Songket Tawur. Sedangkan jenis Songket Bungo Intan adalah gabungan antara Songket Bungo Pacik dengan jenis Songket Tretes .
Selain jenis songket-songket di atas, masih terdapat jenis songket lainnya yang umumnya dinamakan berdasar pada motifnya, misalnya Songket Pucuk Rebung, Songket Bungo Manggis, Bungo Tanjung, Bungo Melati, Songket Sorong dan lain sebagainya.
Motif kain yang sering menghiasi kain songket adalah motif bunga, ini menandakan bahwa aktivitas menenun memiliki kedekatan dengan dan untuk wanita serta mencerminkan wanita. Pada zaman dahulu songket itu mereka tenun sambil menunggu datangnya lamaran dari laki-laki.
Walaupun sejarah telah mencatat bagaimana kain songket ini telah melewati berbagai lintasan zaman, namun kain songket tidak terlalu banyak mengalami penambahan motif. Motif bunga manggis dalam desain kain songket bahkan memperlihatkan persamaan dengan motif bunga yang terdapat pada candi Prambanan.
Untuk membuat motif yang berbeda pada kain songket, biasanya ditenunkan dua atau tiga motif kain songket lainnya, sehingga menghasilkan perpaduan yang indah dan menarik tetapi, hal itu tidak keluar dari tata aturan yang mereka yakini.
Warna yang digunakan dalam kain songket pada masa lalu didapat dari pewarna-pewarna alam; pohon dan buah kesumba misalnya dapat digunakan untuk campuran yang menghasilkan warna ungu, merah anggur, dan hijau.Warna ungu juga dapat dihasilkan dari kulit buah manggis. Warna kuning dari tanaman kunyit, sedangkan warna merah terang berasal dari kulit kayu sepang yang sudah berumur.
Untuk membuat warna dalam kain tenun jelas memerlukan pengetahuan yang tidak sembarangan dan ketersediaan pewarna-pewarna tersebut yang berasal dari tanaman atau jenis pohon tertentu harus dibudidayakan dekat dengan lingkungan mereka. Berkurangnya lahan untuk membudidayakan atau tanaman tersebut tidak lagi dijumpai menjadi indikasi bahwa bahan pewarna sudah berganti menjadi bahan pewarna tekstil yang umumnya digunakan dengan campuran kimia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar